Advertisement

Wartawan Dikabarkan Meninggal Saat Meliput Demo Pati, Ternyata Hoaks

Akbar Evandio
Rabu, 13 Agustus 2025 - 21:57 WIB
Maya Herawati
Wartawan Dikabarkan Meninggal Saat Meliput Demo Pati, Ternyata Hoaks Massa membakar mobil polisi saat berunjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Unjuk rasa yang berakhir ricuh itu karena massa kecewa dan menilai tuntutan mereka agar Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya tidak segera dipenuhi. ANTARA FOTO - Aji Styawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Viral kabar meninggalnya seorang wartawan Tuturpedia.com, Lilik Yuliantoro, meninggal dunia saat meliput aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Kabar itu ternyata hoaks alias kabar bohong.

Informasi keliru itu sempat muncul dari unggahan akun Instagram @mood.jakarta yang menyebut Lilik meninggal dunia akibat sesak napas imbas gas air mata saat aksi ricuh. Faktanya, Lilik masih hidup dan tengah menjalani perawatan di RSUD Soewondo, Pati.

Advertisement

Melalui akun resmi @tuturpedia, redaksi media tersebut menegaskan bahwa kondisi Lilik sadar, tetapi masih lemas dan pusing akibat efek gas air mata.

“Kami pastikan kabar yang menyebut wartawan kami meninggal dunia adalah hoaks,” tulis pernyataan resmi Tuturpedia.com.

Redaksi juga meminta masyarakat tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak benar tersebut.

“Terkait update kondisi Lilik dapat terus dilihat melalui konten resmi Tuturpedia.com. Kami memohon agar masyarakat tidak menyebarkan berita hoaks tersebut terus menerus,” imbuhnya.

BACA JUGA: Lokasi Calon Transmigran dari DIY Berubah, Ini Kata Disnakertrans

Kronologi Demo Pati

Pada 13 Agustus 2025, masyarakat Pati melakukan demo besar-besaran di Pati, karena adanya rencana kenaikkan pajak 250%. Bupati Pati Sudewo mengklaim bahwa keputusan ini diambil setelah rapat intensifikasi PBB-P2 bersama para camat dan anggota Pasopati di Kantor Bupati Pati

Sebagaimana diketahui, isu tentang akan adanya demo besar di Pati sudah merebak sejak beberapa hari belakangan.

Bahkan Kepolisian Resor Kota Pati, Jawa Tengah telah menyiapkan skema pengamanan ketat untuk mengamankan jalannya unjuk rasa terkait kebijakan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hari ini Rabu (13/8). Polisi menilai bahwa demo ini berlangsung anarkis dan dibubarkan secara paksa mengunakan gas air mata.

Dilansir dari laman resmi Humas Kabupaten Pati, Bupati Pati tersebut menjelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung berbagai program pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.

Sebab dibandingkan dengan Kabupaten Jepara, Kudus, dan Rembang, penerimaan PBB di Kabupaten Pati hanya sebesar Rp29 miliar, padahal wilayah Pati secara geografis dan potensi lebih besar.

Namun, gelombang penolakan terhadap rencana kenaikan PBB tersebut membuat Sudewo membatalkan kenaikan pajak PBB di pati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

MBG di Bantul Bebas Kasus Keracunan, Siswa Keluhkan Makanan Hambar

MBG di Bantul Bebas Kasus Keracunan, Siswa Keluhkan Makanan Hambar

Bantul
| Kamis, 14 Agustus 2025, 16:37 WIB

Advertisement

Kisah Perang Jawa Diangkat dalam Film Diponegoro Hero

Kisah Perang Jawa Diangkat dalam Film Diponegoro Hero

Hiburan
| Kamis, 14 Agustus 2025, 15:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement