Advertisement
Beredar Peringatan Suhu Tinggi hingga 50 Derajat di Indonesia, Ini Kata BMKG
![Beredar Peringatan Suhu Tinggi hingga 50 Derajat di Indonesia, Ini Kata BMKG](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/17/1174836/suhu-panas.jpeg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Beredar pesan melalui akun percakapan Whatsapp yang berisi peringatan serta imbauan kepada masyarakat agar bersiap karena Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga suhu mencapai 50 derajat Celsius.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
Advertisement
“Bersiaplah untuk suhu tinggi antara 40°-50°C. Selalu minum air bersih dan minum perlahan. Hindari air dingin atau es.
Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan?
1 Dokter mengatakan jangan terus minum air yang sangat dingin saat suhu mencapai 40°C karena pembuluh darah kecil kita bisa pecah atau meledak,Konon di hari yang panas, seorang teman dokter masuk dari luar. Berkeringat deras, ingin segera mendinginkan diri, ia segera membasuh kakinya air dingin… Tiba-tiba, tak terlihat lagi, ia terjatuh. Ambulans segera dipanggil dan dibawa ke rumah sakit.
2 Saat panas mencapai 38°C dan Anda datang dari luar... ayo lakukan pemanasan. Jangan minum air dingin. Boleh minum air panas atau hangat, tapi minumnya pelan-pelan.
Jangan langsung mencuci tangan atau kaki, dan jangan mencuci atau membasahi area yang terkena sinar matahari. Habiskan setidaknya 30 menit atau setengah jam sebelum mencuci atau mandi.
3 Seorang pria menjadi dingin karena panas dan segera mandi. Setelah mandi, dia dibawa ke rumah sakit dengan rahang kaku. Dia mengalami stroke.
Tindakan pencegahan:
Hindari minum air yang sangat dingin saat musim panas atau jika Anda sangat lelah, karena dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit , yang dapat menyebabkan stroke. Ajari anak-anak dan teman sekamar Anda sebagai pengingat satu sama lain!
Semoga bermanfa’at, wa baarakallahu fiikum”
Namun, benarkah fenomena panas di Indonesia akan mencapai 50 derajat celcius seperti yang dialami beberapa negara asia lainnya?
BACA JUGA: Pemkot Jogja dan Pemkab Bantul Kerja Sama Pengolahan Sampah di Bawuran
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas atau heatwave.
“Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, maupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, seperti dikutip dari Antara.
Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 celcius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 celcius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat- Sabang, Aceh dan DKI Jakarta (34,4 celcius).
Namun, ia menyatakan, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan China.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hoax! Muncul Vidoe DPR Temukan Uang Rp600 Triliun di Istana Jokowi
- CEK FAKTA: WNA Meksiko Tembak Polisi Indonesia hingga Tewas di Bali karena Kesal Ditilang, Begini Faktanya
- Pesan Berantai Sebut Demam Berdarah Sembuh dengan Jus Daun Pepaya, Cek Faktanya
- Viral Biaya Melahirkan Dikenai Pajak, Ini Faktanya
- Kasus Pembunuhan Vina Dihentikan oleh Kapolri, Ini Faktanya
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179313/sekolah-ilustrasi-freepik.jpg)
Demi Lolos PPDB Jalur Zonasi, Banyak Orang Tua di Gunungkidul Siasati Titik Tagging
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/25/1179204/rossa.jpg)
Film Dokumenter Karier Bermusik Penyanyi Rossa Segera Diluncurkan
Advertisement
Advertisement
Advertisement