Advertisement
Mitos atau Fakta Ayam Broiler Hasil Suntik Hormon, Ini Penjelasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ayam broiler menjadi salah satu jenis daging yang digemari masyarakat. Namun, tak jarang kabar soal ayam broiler merupakan hasil dari suntik hormon membuat masyarakat menjadi ragu saat ingin mengonsumsinya karena diyakini dapat berdampak negatif bagi manusia.
Ayam broiler merupakan ayam ras pedaging. Ayam ini adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama soal memproduksi daging ayam. Ciri-ciri ayam broiler antara lain ukuran badan relatif besar, padat, kompak, berdaging penuh, dan produksi telur rendah.
Advertisement
BACA JUGA: Kasus Antrax Kembali Muncul di Gunungkidul, Ini Penjelasan Pakar Zoonosis UGM
Ayam broiler hanya butuh waktu sekitar 4-5 minggu untuk jadi besar dan siap dikonsumsi. Lantaran ayam broiler bisa tumbuh besar dengan cepat, sebagian masyarakat menduga ayam broiler hasil dari suntik hormon.
Dugaan sebagian orang bahwa ayam broiler bisa tumbuh cepat berkat hormon juga masih beredar di media sosial.
Salah satunya, sebuah unggahan pada 1 September 2023 lalu di TikTok mengklaim bahwa terdapat larangan mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler. Unggahan tersebut turut menyatakan klaim bahwa pemeliharaan ayam broiler menggunakan suntik hormon, terutama di bagian sayap dan leher ayam, sehingga dapat menimbulkan kanker apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Namun, klaim itu sejatinya adalah hoaks. Terkait hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) pernah memberikan penjelasan pada 2020 lalu.
Dilansir dari laman resmi Kementan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menegaskan bahwa informasi terkait ayam broiler disuntik hormon adalah hoaks. Pasalnya, UU No. 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan secara tegas melarang penggunaan hormon bagi hewan konsumsi.
Terkait isu pemanfaatan hormon pertumbuhan yang mengakibatkan ayam pedaging (broiler) lebih cepat tumbuh, Dirjen PKH, I Ketut Diarmita menjelaskan bahwa ayam broiler yang ada sekarang merupakan ayam yang secara genetik diseleksi untuk dapat tumbuh cepat dengan pemeliharaan yang spesifik, terukur, dan disiplin, termasuk pemberian pakan dan kesehatan yang diatur ketat dalam sistem pemeliharaannya.
"Jadi tidak ada sama sekali penggunaan hormon pertumbuhan pada ternak ayam," tegas dalam artikel tertanggal 3 April 2020 itu.
BACA JUGA: Resep Menu Sahur Kenyang Tahan Lama
Anggapan bahwa ayam broiler mendapat suntikan hormon tertentu untuk mempercepat pertumbuhan juga telah dibantah pakar di bidang peternakan.
Dilansir dari laman Cek Fakta, dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Ali Agus menegaskan bahwa anggapan itu tidak benar.
"Itu isu atau hoaks. Secara teknis tidak memungkinkan menyuntik satu per satu ayam broiler," kata Ali, seperti diberitakan Kompas.com, 31 Mei 2022.
Tak sedikit ayam broiler yang disuntik antibiotik untuk mencegah penyakit. Suntikan ini juga diduga merupakan pemberian hormon pada ayam broiler.
Namun, Ali menegaskan penyuntikan antibiotik yang dulu kerap dilakukan kini sudah tidak lagi dipraktikkan. "Antibiotik sudah dilarang dan barangnya sudah tidak tersedia, kecuali harus ada preskripsi (resep) dokter hewan," jelas dia.
Referensi:
https://vt.tiktok.com/ZSFffBJAL/
https://cekfakta.com/focus/16520
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siswa Diwajibkan Beli Seragam Baru pada 2024, Begini Penjelasan Kemendikbud
- Viral Uang Kertas Baru Emisi Gambar Sri Mulyani dan Pecahan Redenominasi, Begini Kebenarannya
- Sumur Resapan Era Anies Ditutup Sebabkan Banjir Jakarta, Begini Faktanya
- Cek Fakta Poster Film Penantian Panjang dengan Foto Prabowo-Titiek yang Jadi Sorotan
- Sempat Viral di X, Ini Hasil Cek Fakta Gambar Prabowo Pakai Pin Mirip Milik Presiden
Advertisement
Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan
Advertisement
Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem
Advertisement
Advertisement
Advertisement