Advertisement

Heboh Video Ulat Bulu Beracun dari Amerika, Cek Faktanya

Media Digital
Jum'at, 23 Februari 2024 - 23:47 WIB
Lajeng Padmaratri
Heboh Video Ulat Bulu Beracun dari Amerika, Cek Faktanya Tangkapan layar video Facebook yang menampilkan ulat bulu yang dinarasikan berasal dari Amerika dan beracun hingga bisa membunuh anak/anak.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Foto dan video ulat bulu yang diklaim beracun dan berasal dari Amerika ramai beredar di media sosial.

Di media sosial Facebook, salah seorang pemilik akun membagikan video yang menampilkan beberapa ulat berwarna hijau dan putih yang berukuran cukup besar dan menempel di daun. Tubuh ulat itu tampak didominasi bulunya yang panjang dan lebat.

Advertisement

BACA JUGA: Pembangunan Tol Jogja-Bawen Dilanjutkan 6 Seksi, Ini Rincian Jalurnya

Dalam video itu, disebutkan bahwa ulat bulu itu berasal dari Amerika dan sudah membunuh 16 anak.

Pengunggah video tersebut memberi narasi terkait video tersebut:

“Himbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia kalo melihat hewan ini tolong hindari, apa lg anak2, ini ulat dari Amerika dan nampaknya ulat ini sudah membunuh anak 16 jiwa, awalnya di kira anak burung jatuh, setelah dipegang anak itu kejang2 dan tak lama meninggal, racunnya melebihi bisa ular.”

Konten yang diunggah pada Jumat (23/2/2024) itu telah mendapat tanggapan 139 suka, 76 komentar, hingga 103 akun turut membagikan unggahan itu. Rupanya, konten itu bukan yang baru saja beredar karena ditemukan konten serupa pada dua hari sebelumnya di Facebook dan X (dulu Twitter).

Penelusuran

Tim cek fakta Harianjogja.com melakukan penelusuran terhadap kebenaran video tersebut. Hasilnya, ditemukan konten artikel di kast.com berjudul “Look, but don’t touch! This caterpillar is one of the most venomous in the U.S., and it lives in Texas” yang dimuat pada 10 Oktober 2022.

Ulat bulu itu disebut juga puss caterpillar (ulat kucing) atau ulat asp. Meski bentuknya menggemaskan, namun ulat ini memiliki bulu-bulu yang beracun jika bersentuhan dengan kulit hingga menimbulkan reaksi yang sangat tidak menyenangkan.

Racunnya dapat menyebabkan rasa terbakar dan ruam yang menyakitkan, rasa nyeri berdenyut hebat yang timbul segera atau dalam lima menit pertama setelah menyentuhnya, atau Anda mungkin juga mengalami sakit kepala, mual, muntah, syok, atau sesak napas.

BACA JUGA: Pelancong Masuk ke Thailand Diwajibkan Bawa Uang Tunai Minimal Rp6,7 Juta

Dilansir dari NPR.org, ulat asp dapat tumbuh hingga sekitar 1 inci. Ulat tersebut memiliki kelenjar racun yang terletak di dasar tubuhnya.

Ulat ini sangat umum ditemukan di Florida, Amerika Serikat. Kendati demikian, jumlahnya paling banyak di Dallas dan bagian selatan Texas.

Seorang penduduk di Richmond, Virginia mengatakan kepada CNN bahwa rasa sakit saat menyentuh salah satu ulat ini terasa seperti “pisau panas terik”.

Di Texas, ulat ini paling sering ditemukan pada akhir musim panas dan awal musim gugur. Penduduk setempat dapat menemukannya di pepohonan rindang dan semak belukar di sekitar rumah, sekolah, taman, dan area luar ruangan lainnya.

Saran terbaiknya, jika Anda melihatnya, hindari. Namun, jika Anda tersengat, gunakan kompres es dan dapatkan bantuan medis jika gejala Anda memburuk.

Kesimpulan

Video dengan narasi bahwa ulat bulu yang berasal dari Amerika Serikat itu sudah membunuh 16 anak adalah tidak benar.

Referensi:

https://www.npr.org/2022/09/07/1121344400/puss-caterpillar-venomous-barbs-sting-hairy-texas-florida 

https://www.ksat.com/news/local/2020/10/10/look-but-dont-touch-this-caterpillar-is-one-of-the-most-venomous-in-the-us-and-it-lives-in-texas/ 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

198 Ekor Kuda Berpacu di Piala Tiga Mahkota Seri 1 & Pertiwi Cup 2024

Bantul
| Minggu, 28 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kim So Hee Akan Menikah dengan Pengusaha dan Pensiun dari Industri Hiburan

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement