Beredar Kabar Bihun Asal Tiongkok Bercampur Plastik Dijual di Indonesia, Cek Faktanya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Beredar video berdurasi satu menit 37 detik beredar di WhatsApp yang menampilkan sebuah merek kemasan bihun yang diklaim sebagai merek bihun dari Tiongkok. Dalam video tersebut juga ditampilakn bihun yang belum dimasak tersebut terbakar saat disulut dengan api.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut: “Hati hati BAHAYA..!! Infokan ke Masyarakatnyata terbuat DARI PLASTIK, ingat merknya.? Infokan ke Masyarakat.”
Advertisement
Namun, benarkah bihun merek Tiongkok yang beredar di Indonesia menggunakan campuran plastik? Akun Instagram resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
BACA JUGA: Arus Mudik dan Balik Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Prediksi Puncaknya
Pertama, produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) memiliki kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori seperti bihun, mi, kerupuk, biskuit, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar atau menyala jika disulut dengan api.
Kedua, produk pangan yang terbakar atau menyala tersebut tidak dapat langsung dinyatakan terbukti mengandung plastik dan/atau lilin. Kepastian untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin harus dilakukan melalui pengujian lebih lanjut di laboratorium. Dengan demikian, narasi bihun asal Tiongkok yang beredar di Indonesia terdapat campuran plastik merupakan hoaks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- CEK FAKTA: Prabowo Ancam Rakyat yang Hina Pejabat Negara
- Cek Fakta: Gibran Mundur sebagai Wakil Presiden Terpilih
- CEK FAKTA: Prabowo Resmikan Partai Baru Besutan Anies
- Cek Fakta: Hilang, Kaesang Masuk Daftar Pencarian Orang Bareskrim Polri
- Hoax! Muncul Vidoe DPR Temukan Uang Rp600 Triliun di Istana Jokowi
Advertisement
Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
Advertisement
Hanya Satu Hari, Film The Last Dance Jadi Box Office di Hong Kong
Advertisement
Advertisement
Advertisement